Bukankah Tuhan Maha Pembeda?

Bukankah Tuhan Maha Pembeda?

Kita, manusia, tidak pernah sama.
Muka beda, panjang kaki beda, warna kulit beda, ukuran tubuh pun beda.
Hobi beda, pekerjaan beda, kegemaran beda, fokus kesukaan pun beda.

Bukankah Tuhan Maha Pembeda?

Cara didik keluarga beda, masa kecil pun beda.
Kasih sayang orang tua beda, proses tumbuh dewasa pun beda.
Larangan perintah beda, melarang pun jadi beda.

Bukankah Tuhan Maha Pembeda?

Musim beda, keanekaragaman hayati pun beda.
Negara beda, cara berpakaian pun beda.
Bahasa beda, berbudaya pun beda.

Bukankah Tuhan Maha Pembeda?

Lalu mengapa kita bergidik ketika menemui sesuatu yang beda.
Mengapa pula mesti marah ketika pendapat beda.
Atau pun keyakinan yang beda.

Bukankah Tuhan Maha Pembeda?

Beda dalam apa pun itu indah.
Malam beda dengan siang itu berkah.
Panas beda oleh guyuran hujan maupun semilir dingin musim gugur itu anugerah.
Beda kepala, beda pendapat itu bukan masalah.

Bukankah Tuhan Maha Pembeda?

 

Semarang, 13 Maret 2014
ketika hujan mengguyur setelah panas berhari-hari

 

Leave a comment