Dia

teruntuk,

Dia

nan jauh di sana.

 

maaf belum bisa bercerita banyak tentang siapa Dia, apa yang Dia lakukan, dan apa yang Dia peluk…

sedang tidak ingin berdebat tentang Dia dan aku, perjalanan Dia dan aku, dan bagaimana Dia dan aku nanti, dulu, dan sekarang…

tidak ingin pula mendapat jawaban “ooo,..pantaslah!” sekarang pemikiranku akan Dia…

sedang tidak ingin dan tidak akan mau menjelaskan bahwa bahkan jauh sebelum kenal Dia, aku memang begini, dan akan seterusnya…

aku ya aku, Dia ya Dia, walaupun sekarang dan seterusnya ada ak dan Dia, kami tetap individu yang berbeda…

maaf belum bisa bercerita banyak, Insya Allah suatu saat nanti tapi bukan sekarang…

 

tertanda,

aku