Benarkah Bambu Tak Selamanya Berlabel Arsitektur Hijau?

This morning I got up then spontaneously checked my FB home and I found Yu Sing said in his account

“utk indonesia, sy lbh memilih bambu,kayu, atau malah baja sekalian drpd baja ringan utk struktur (plg banyak digunakan sbg atap). Alam msh ckp bersahabat utk bs menumbuhkan pohon. Bayangkan kalau masyrkt mau renovasi, itu baja ringan mau diapakan? Apa pabriknya mau beli lagi bekasnya yg gak dipakai utk dilebur?”

at 8:00 Korean time which means 6:00 AM Indonesian time.

It dragged me to see his wall and checked what made him write that status in early morning.

Exactly below that status someone tagged him a post which is quite interesting to me “http://www.andiewicaksono.com/2012/04/bambu-tak-selamanya-berlabel-arsitektur.html

I read this post which comes to Andie Wicaksono’s blog, he is an architect and writer…

He wrote that Bamboo is not really sustainable material and he added that cement and even concrete are more sustainable that bamboo is…wow! I was really curious what Yu Sing, whom I know really concern about sustainable architecture and use bamboo in some his designs, has responded this post since I saw there’s already been 30 comments.

And here they are….

“melihat kurang dr byk aspek nih :p”

” lbh mudah menyediakan lahan utk tanam bambu drpd produksi semen yg butuh t4 luas + byk pembakaran + transportasi. Tdk semua masy sdh mampu bangun gedongan. Dgn bambu bisa diperbaiki lbh murah dan mudah. Juga bs lbh dr 10 thn. Pengawetan kimia pun jumlahnya sedikit krn bs terus dipakai berkali2 sampai habis larutannya. Kok meributkan pembakaran bambu, bandingkan dgn pembakaran pabrik semen. Berhemat, bukan berarti tidak sama sekali. dll dll”

 

which was liked by 2 thumbs

 

“mengambil pasir dll blm tentu dampak lingk lbh kecil drpd menyediakan lahan utk menumbuhkan bambu. Jelas bambu yg ditanam itu produksi oksigen, keteduhan, t4 hidup byk ekosistem,dll”

 

and another 1 thumb

 

” kelestarian bukan semata2 dr hal teknis bangunan, tp juga kelestarian alam, budaya, kemanusiaan. Tdk terpisah2 begitu saja.”

 

another thumb

 

“kemanfaatannya jelas amat banyak: utk polusi debu, menahan sumber air tanah, sumber makanan enak, sumber ekonomi, sumber budaya (musik dll), alarm alam (pecah kalau kena awan panas gunung mau meletus), dll,dll apa itu dihitung juga? Jelas tulisan mas andie tidak teliti :)”

“wah gak konsisten, itu judul tulisan kan bukan ttg tampilan, tp ttg ‘green’. green kok tampilan?
Sy pernah pakai bambu bekas bekisting jadi railing tangga atau digeprek jadi palupuh utk pelapis dinding. Dll.”

“bukan wacana mas, lah itu sy cuma ngambil dr pengamatan yg terjadi di masyarakat. Sudah dilakukan.”

 

seems like Yu SIng already researched many times.

 

“hehe..ngles ala pejabat :p sy gak cuma liat judul, tp liat isi yg berkesimpulan semen lbh ‘green’ drpd bambu. Sesat deh itu jelas :p
Alam smntara ini msh ckp bs bersahabat. Bambu msh bs tumbuh relatif mudah. Tdk perlu dibuat pabrik artifisial bambu :).
Ah, kalau krn sering pakai bambu tdk serta merta jadi master. Yg baru mulai tp eksplorasinya byk dan lbh mendalam bs bljar lbh byk. Sy msh belajar byk. Panggilan master gak mempan utk melupakan isi tulisan sampeyan yg perlu diganti…hehe. Tulisan yg sesat itu membahayakan diri sendiri tp juga byk org yg asal makan gak dikunyah :p”

the last honestly punched me out cause without read only Andi’s blog without read Yu Sing’s responds I might be the one who org yg asal makan gak dikunyah.

Suddenly I realized that research, which I hate most when I made my assignments, is really important because everything in field could be different from the theory.

what I miss so much..

Let me introduce you with my beloved children. I miss them so much since I have raised and feed them. And when I felt tired of everything what i can do is touching them and feel their purrs underneath my stomach.

 

First, miss Bittie…she is 4 years old now, and  I wish i still can meet her 2 years later. Eventough she looks furious all the time but inside she has very soft heart. In a cat world her color of furs makes she is the most beautiful female ever,trust me… 🙂

 

She is Ipin,..yeahh,you must know Ipin-Upin?!! yupp actually she has soulmate. His name was Upin but 😦 he died last year when I wasn’t there…very bad :(( but anyway,it’s Okay,she is independent woman ever..and she likes reading books too, very smart cat…

 

and here are the male ones……………

The cutest male cat ever, Monty, white with blue eyes like a doll! He always sleep like death since he can not hear any sound,yeahh…he is deaf…..

he is sitting on his favorite chair begging some food from our meals 😛

 

Actually when my mom bought them she thought they were couple  until Dakochan, the orange one, ejected a long “thing” from bottom (yeah,you know what I mean)…hahaha,..very funny…

so sorry to Gajah to break your heart…hahahahaha

anyways, they still look mean to each other…HAHAHAHAHA………….

What make us a really wanted teacher..

Since I really want to be a teacher, standing up in front of the class, taking a lead in some educated discussions with my students someday, and also creating a fun environment in a class I keep these tips to remind me what make me to be good teacher.

Source:  http://edukasi.kompas.com/read/2012/01/03/09185611/Jadi.Guru.yang.Menyenangkan.Ini.Tipsnya

1. Mulailah pada hari pertama sekolah
Pada setiap awal tahun ajaran, atau semester, carilah waktu yang tepat untuk membuat semua aturan, dan kesempatan bagi siswa untuk berkomunikasi tentang berbagai situasi, termasuk pada siswa yang ‘bermasalah’. Seorang guru harus memastikan bahwa siswa merasa didekati sejak hari pertama sekolah.

2. Jadilah proaktif
Seorang guru harus berjuang ke arah gaya mendidik yang proaktif. Selain ada keuntungan dari momen yang spontan, tapi dapat juga digunakan untuk berkomunikasi dengan siswa, misalnya mengatur jadwal berdiskusi di luar jam mengajar.

3. Menjadi pendengar yang aktif
Mendengarkan secara aktif menunjukkan bahwa guru benar-benar mencoba untuk memahami secara verbal dan nonverbal pesan yang disampaikan, merasakan perasaan, dan pikiran. Menjadikan siswa yakin dan merasa dihargai bahwa apa yang mereka sampaikan mendapatkan perhatian.

4. Pastikan Anda mengatakan, “Saya mendengar Anda”
Seorang guru harus memvalidasi apa yang dikatakan oleh semua siswanya. Namun, validasi tidak berarti bahwa guru setuju atau percaya dengan segala hal yang dikatakan siswa, tetapi lebih untuk mengakui sudut pandang para siswa. Validasi membantu siswa percaya bahwa guru mendengarkan dan menghormati pendapat mereka. Misalnya, sebuah komentar seperti, “Aku senang kamu bisa berbagi pemikiran. Saya tentu tidak langsung setuju dengan perspektif Anda, tapi saya ingin mendengar lebih banyak.”

5. Lakukan seperti Anda ingin diperlakukan

Seorang guru tentu ingin dan mengharapkan orang lain memperlakukan kita dengan hormat, berkomunikasi dengan jelas, dan memberikan tanggapan yang sesuai. Sikap empati dan melibatkan diri berdiskusi dengan siswa akan mengurangi sikap defensif dan memungkinkan para siswa merasa nyaman.

6. Jangan menghakimi dan menuduh
Seorang guru tentu ingin siswanya mengerti apa yang diajarkan tanpa membenci guru atau mata pelajarannyanya. Untuk itu, seorang guru sebaiknya tidak menghakimi, dan menuduh, tetapi harus memberikan pesan yang mudah ditafsirkan. Itu akan meningkatkan probabilitas siswa mendengarkan apa yang guru katakan.

7. Berkomunikasi secara jelas dan singkat
Banyak guru berusaha untuk menyampaikan banyak informasi pada satu waktu, tetapi itu akan membuat  siswa kelebihan beban informasi, kewalahan, dan sulit mencerna. Maka itu, seorang guru selaiknya melakukan komunikasi yang rutin, singkat, dan terfokus dengan siswanya. Sebab, tidak semuanya harus diselesaikan dalam satu diskusi.

8. Menjadi model kejujuran dan martabat
Siswa sangat cerdik dalam memahami kejujuran guru. Seorang guru harus mengakui jika tidak mengetahui jawaban atas pertanyaan yang diajukan siswanya. Tetapi, guru harus berjanji untuk berupaya menemukan jawaban sebelum kelas berikutnya. Tidak jujur adalah kesalahan dalam mendidik.

9. Menerima pengulangan
Komunikasi adalah proses yang berkelanjutan. Siswa mungkin harus mendengarkan apa yang diajarkan berkali-kali sebelum mereka memahami dan masuk ke dalam pikirannya.

10. Ciptakan humor

Humor adalah bahan penting dalam proses komunikasi. Humor dapat meringankan, dan menjadi fasilitas yang baik ketika seorang guru tengah mengajarkan sesuatu kepada muridnya.

Be what you want and best on it to others! 🙂

Autumn in Frame #2

yipeee,…after almost 3 weeks I finally update my pages and upload my second photos for photo contest on http://www.kaskus.us…

I took  photos when all leaves in my university have mostly fallen down and then I found it’s beautiful moment when a bird ate the 감 (read: Gam), one of favorite  fruit from Korea..so cute!

Favorite Fruit in Autumn

Camera : NIKON D40
Shutter : 1/800
Aperture : F4.5
Focal Length : 85mm
Iso : 200
Taken Date : 10 November 2011

 

UPDATE

hahaha,..I could not believe it that my photo above became a winner….thanks to the jury and South Korea Photography Comunnity,..

here are the review of my photo:

Plus:
– idenya bagus, memperlihatkan sisi lain dari musim gugur tanpa keluar dari tema
– burung di dalem foto bikin nuansa foto jadi lebih hidup
– tone langit cocok sama warna buah dan burung
– framing udah bagus

Minus:
– coba agak dinaikin dikiiiittt, brightness kontrasnya.
– detil kepala burung kurang keliatan, bisa di post pro di software editing, seleksi kepala, trus mainin brightness, biar foto bisa lebih oke.
– agak di crop dikiitt, biar framingnya bisa lebih bagus.

Overall, foto ini banyak berbicara, sekilas orang liat pasti tertarik  keep your good work

Selamat untuk ratih87  meraih juara 1

THANKS! 

salam jepret!

Djogjakarta

Jogjakarta,…..I remember clearly when I came to Jogja for the first time,..yaphh,..on August 2005..I couldn’t imagine before that I would spend my almost 5 years undergraduate life there, in a city which is located 3 hours from my home town – Semarang. That was the first time I wasn’t living with my parents, first time I had to calculate my money each month by my own.. 😀

My life started very well in Jogjakarta,

Meeting a lot of friends, close friends who are like family..

Being stressful at every last each displays in each semester 😀

But then having so much funs with my new friends when I got involve to KKN (really miss that 2 years ago moment)

Getting know the photography since I became a member of UFO UGM and the unforgettable memory was how I met him for the very first time 😛

That’s Jogjakarta which is now being my second hometown,.every spot of Jogja has memorable story for me – Malioboro, Taman Sari, Kaliurang, Maguwoharjo, Pandega, Bantul, Alun-Alun, Goa Cerme, PBJ, Gejayan, Jakal, Aa’ Burjo, Pogung, Swakarya, so many places that I can’t write all…

Jogjakarta, Djogja, Yogyakarta, Jogja………whatever it’s written………………

Happy Birthday My Never Ending Asia – Jogjakarta! My never ending LOVE is always for you 😡

Annyeong haseyo!

안녕 하세요! (read: Annyeong haseyo!)

That is what people in Korean usually said…I’m really concern about how they say hi to each other..sometimes they said that in a very formal accent while the rest in a very cute accent (in a female case) 🙂

Here is the further explanation about greeting etiquette in Korean.

Korean expect us to bow when we meet them for the first time. It is common for men to bow and shake hands simultaneously, but women do not usually shake hands. When shaking hands in Korea it is proper for the older person to offer his hand to the younger person first.

To address someone with his or her full name, the family name comes first, then the first name. Unlike “Mr.” in English or “さん” in Japan, it is not proper to add “씨” just after the family name. For example, you can either say “씨” after the full name or the first name like “이수연 씨” or “수연 씨”.

안녕하세요. 저는 Ratih 입니다. 만나서반갑습니다

(Annyeong haseyo. Joneun Ratih imnida. Manaso bangapsemnida)

Hai,..my name is Ratih. Nice to meet you 😀